Jakarta, Rabu, 25 Januari 2023 – Mungkin sebagian dari kita bertanya – tanya, untuk apasih kita melakukan kebaikan? Apakah harus disegerakan? Mengapa tidak orang lain saja yang melakukan kebaikan? Dan lain sebagainya.
Dalam Hadist Riyadhus Shalihin Nomer ke 87, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai mengapa kita harus bersegera melakukan kebaikan.
ISI HADIST
Hadist ke 87:
فالأوَّل : عَنْ أبي هريرة رضي اللَّه عنه أن رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال: « بادِروا بالأعْمالِ الصَّالِحةِ ، فستكونُ فِتَنٌ كقطَعِ اللَّيلِ الْمُظْلمِ يُصبحُ الرجُلُ مُؤمناً ويُمْسِي كافراً ، ويُمسِي مُؤْمناً ويُصبحُ كافراً ، يبيع دينه بعَرَضٍ من الدُّنْيا» رواه مسلم .
Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Bersegeralah engkau sekalian untuk melakukan amalan-amalan -yang bagus-bagus- sebelum datangnya bermacam-macam fitnah yang diumpamakan sebagai potongan-potongan dari malam yang gelap gulita.”[10] Berpagi-pagi seorang itu menjadi orang mu’min dan bersore-sore menjadi orang kafir, ada lagi yang bersore-sore masih sebagai seorang mu’min, tetapi berpagi-pagi telah menjadi seorang kafir. Orang itu menjual agamanya dengan harta dari keduniaan.” (Riwayat Muslim)
PENJELASAN HADIST
Dari kutipan hadist tersebut dijelaskan bahwa seruan kepada hamba-hamba Allah agar segera melakukan kebaikan serta amalan amalan sebelum datangnya berbagai macam fitnah. Maksudnya, kita diserukan untuk selalu berbuat kebaikan sebelum terlambat. Masa terlambatnya adalah ketika berbagai macam bentuk fitnah sudah terjadi dimana-mana. Orang yang berbuat baik akan terkena fitnah, baik dikira jahat, begitu pula sebaliknya.
KESIMPULAN
Kesimpulannya, kita sebenarnya tidak perlu menunggu untuk berbuat baik, karena sesungguhnya kebaikan dilakukan dalam hati yang ikhlas dan tidak akan mengharapkan imbalan apapun. Jadi sebelum semuanya terlambat, mulailah untuk melakukan kebaikan bahkan sekecil biji zarah sekalipun. Wallahualam bish-shawab.
Author: humasrohis22