Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang matimu” (HR. Al Hakim. Beliau dan Syaikh Al-Albani menshahihkannya).
Pemuda adalah salah satu faktor terbesar kebaikan atau kerusakan sebuah negeri, karena pemuda itulah yang menggerakkan roda dakwah islam dan perubahan bangsa dengan bimbingan generasi sebelumnya sehingga membentuk satu gelombang untuk menangkis halangan seorang hamba dalam mengesakan Allaah.
Jadi, mengapa tema pemuda dalam Islam adalah tema yang sangat luas dan besar? Setidaknya hal itu disebabkan oleh dua sebab besar, yaitu:
- Karena para pemuda Islam memiliki keistimewaan yang besar, yang tidak dimiliki oleh selain mereka.
- Batasan usia masa muda yang panjang, sehingga memungkinkan mereka berkiprah dan berprestasi di tengah-tengah umat ini.
Keistimewaan Pemuda Islam
Pemuda Islam itu memiliki banyak sekali keistimewaan yang Allaah berikan kepada mereka, diantaranya :
- Masa muda menyimpan potensi dahsyat, sebagaimana diungkapkan oleh Imam Ibnu Katsir rahimahullah ketika menafsirkan firman Allah Ta’ala ayat ke-13 dari surat Al-Kahfi dalam kitab Tafsirnya,
“Allah Ta’ala mengabarkan bahwa mereka adalah fityah – yaitu para pemuda – dan mereka memiliki sifat lebih menerima kebenaran dan lebih besar mendapatkan petunjuk untuk meniti jalan yang lurus, dibandingkan para generasi tua yang sombong dan bersikeras untuk tetap dalam agama yang batil. Oleh karena inilah, kebanyakan orang (pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, pent.) yang menyambut ajaran Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah para pemuda. Adapun generasi tua dari suku Quraisy, pada umumnya tetap berada pada agama mereka, tidaklah mereka memeluk agama Islam melainkan sedikit saja” - Sesungguhnya pemuda adalah generasi penerus calon pemimpin masa depan dan bapak bagi keturunan mendatang, di pundaknya lah tugas pendidikan dan kepemimpinan umat akan datang.
- Baiknya pemuda adalah baiknya umat dan rusaknya pemuda adalah rusaknya umat ini, karena usia dihabiskan oleh masa muda dan sebagian besar jumlah umat ini diisi oleh pemuda.
- Masa muda adalah masa yang terbesar yang terjadi didalamnya perjuangan dalam mengendalikan jiwa, menundukkan hawa nafsu dan mengalahkan setan. Dengan menjaga masa ini, maka seorang pemuda akan dekat dengan Allah ‘Azza wa Jalla, sedangkan menelantarkan masa muda ini akan menelan kerugian yang besar. Sabar di masa muda dari kemaksiatan akan meraih pujian (Allah) yang diperuntukkan bagi orang-orang yang bersabar. Sebagaimana Allah memuji sang penyabar Nabi Yusuf saat masa muda(nya) (Masimil ‘Umri, Ibnul Jauzi, hal.45)
- Pemuda Islam adalah target musuh-musuh Islam, karena keistimewaan-kaistimewaan yang dimiliki oleh para pemuda tersebut. Syaikh Bin Baz rahimahullah berkata:
“Musuh-musuh Islam telah mengetahui ini (keistimewaan pemuda, pent.), maka musuh-musuh Islam segera membuat rintangan di jalan hidup yang dilalui para pemuda Islam atau merubah cara pandang dan prinsip hidup mereka, dengan memisahkan mereka dari agama Islam atau membuat jurang pemisah antara mereka denganpara ulama” (Fatawa Bin Baz: 2/365)
Oleh sebabnya pemuda Islam sangat membutuhkan arahan, pencerahan serta bimbingan pada bidang kebaikan untuk meneruskan dakwah dan semangat islam. Barakallahu Fiikum, semoga Pemuda Islam selalu dalam perlindungan-Nya, aamiin.