Di antara sunnah (1) yang banyak dilalaikan dan tidak diketahui ummat adalah meluruskan dan merapatkan shaf. Sunnah ini telah ditinggalkan oleh mereka sehingga nampak fenomena yang menyedihkan berupa adanya ketidakrapian shaf dalam sholat berjama’ah. Sebagai bentuk usaha dalam mengatasi problema ini, kami merasa perlu untuk menjelaskan sunnah yang mahjuroh (ditinggalkan) ini dan menyebarkannya melalui tulisan dari penjelasan hadits yang ringkas ini. Berikut penjelasannya:
Kali ini petugas yang bertugas membaca yaitu Fajar Mulya Bakti XI TKJ 2, dari hadits Riyadus Sholihin Nomor 161, tentang anjuran merapatkan serta meluruskan shaf sholat.
Isi Hadits:
الخامس: عن أَبي عبدِ الله النعمان بن بشير رَضيَ الله عنهما، قَالَ: سمعت رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – يقول: «لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ، أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ وُجُوهِكُمْ». مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. وفي رواية لمسلم: كَانَ رَسُول الله – صلى الله عليه وسلم – يُسَوِّي صُفُوفَنَا حَتَّى كَأنَّما يُسَوِّي بِهَا القِدَاحَ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنَّا قَدْ عَقَلْنَا عَنْهُ. ثُمَّ خَرَجَ يَومًا فقامَ حَتَّى كَادَ أَنْ يُكَبِّرَ فرأَى رَجلًا بَاديًا صَدْرُهُ، فَقَالَ: «عِبَادَ الله، لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ وُجُوهِكُمْ».
Dari Abu Abdillah yaitu an-Nu’man bin Basyir radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Saya mendengar Rasulullah S.A.W. bersabda: “Hendaklah engkau semua benar-benar meratakan barisan-barisanmu -dalam shalat, atau kalau tidak suka meratakan barisan, pastilah Allah akan membalikkan antara wajah-wajahmu semua -maksudnya ialah bahwa Allah akan memasukkan rasa permusuhan, saling benci-membenci dan perselisihan pendapat dalam hatimu semua.” (Muttafaq ‘alaih) Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: “Rasulullah s.a.w. itu meratakan barisan-barisan kita sehingga seolah-olah beliau itu meratakan letaknya anak panah, sampai-sampai beliau meyakinkan bahwa kita semua telah mengerti betul-betul akan meratakan barisan itu. Selanjutnya pada suatu hari beliau keluar -untuk bershalat- kemudian berdiri sehingga hampir-hampir beliau akan bertakbir. Tiba-tiba beliau melihat ada seorang yang menonjol dadanya -agak ke muka sedikit dari barisannya- lalu beliau bersabda: “Hai hamba-hamba Allah, hendaklah engkau semua benar-benar meratakan barisanmu, atau kalau tidak suka meratakan barisan, pastilah Allah akan membalikkan antara wajah-wajahmu semua.”
Penjelasan Hadits:
Hadits ini merupakan riwayat dari Abu Abdillah yang meriwayatkan dari an-Nu’man bin Basyir. Ia mendengar sabda dari Rasulullah S.A.W. guna kita untuk merapatkan serta meluruskan shaf dalam sholat karena jika tidak maka Allah akan memasukkan rasa benci, permusuhan, dan perselisihan di setiap hati kita.
Dalam riwayat Imam Muslim diriwayatkan hal yang sama pula, sehingga memastikan para jamaah mengerti dan paham betul bagaimana cara meluruskan serta merapatkan shaf di dalam sholat. Diceritakan pula bagaimana beliau pada suatu haru keluar untuk bershalat dan kemudian melihat salah seorang yang dimana tidak meluruskan shafnya, kemudian beliau-pun menegurnya.
Dari hal tersebut dapat tergambarkan bagaimana pentingnya kita selaku makmum dalam meluruskan serta merapatkan shaf dalam sholat.
Kesimpulan:
Kesimpulan dari hadits tersebut adalah terdapat anjuran yang sangat keras agar di waktu shalat, barisan itu benar-benar dilempangkan, diratakan dan diluruskan sekencang-kencangnya. Hadits ini juga menggambarkan bagaimana pentingnya meluruskan serta merapatkan shalat, karena hal tersebut merupakan bagian dari kesempurnaan shalat.