Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023 – Apasih yang paling membuat banyak orang terlena dan lupa diri? Yaps betul sekali, harta. Dengan diberi harta yang berlimpah, ada dua tipe sifat manusia yang paling sering ditemui, yang pertama adalah bersyukur, yang kedua adalah ria.
Tapi yang membuat kita miris adalah, Rasul kita yaitu Rasulullah SAW saja sama sekali tidak ambil pusing mengenai harta. Berikut adalah kutipan dari Hadist Riyadhus Shalihin Nomer ke 88 yang akan menjelaskan lebih lanjut mengenai prioritas utama Rasullulah ketimbang memikirkan harta.
ISI HADIST
Hadist ke 88:
الثَّاني: عنْ أبي سِرْوَعَةَ بكسرِ السين المهملةِ وفتحها عُقبةَ بنِ الْحارِثِ رضي اللَّه عنه قال: صليت وراءَ النَبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بالمدِينةِ الْعصْرَ ، فسلَّم ثُمَّ قَامَ مُسْرعاً فَتَخَطَّى رِقَابَ النَّاسِ إلى بعض حُجَرِ نسائِهِ ، فَفَزعَ النَّاس من سرعَتهِ ، فخرج عَليهمْ ، فرأى أنَّهُمْ قدْ عَجِبوا منْ سُرْعتِه ، قالَ : «ذكرت شيئاً من تبْرٍ عندَنا ، فكرِهْتُ أن يحبسَنِي ، فأمرْتُ بقسْمتِه» رواه البخاري .
وفي رواية له: كنْتُ خلَّفْتُ في الْبيتِ تِبراً من الصَّدقةِ ، فكرِهْتُ أنْ أُبَيِّتَه» . «التِّبْر» قطع ذهبٍ أوْ فضَّةٍ .
Artinya: Dari Abu Sirwa’ah (dengan kasrahnya sin yang muhmalah dan boleh pula dengan difathahkannya), yaitu ‘Uqbah bin al-Harits radhiyallahu anhu, katanya: “Saya bershalat di belakang Nabi shalallahu alaihi wasalam di Madinah yakni shalat ‘Ashar. Kemudian setelah bersalam lalu berdiri bergegas-gegas, terus melangkahi leher orang-orang banyak untuk menuju ke salah satu bilik istrinya. Orang-orang banyak yang takut karena melihat bergegas-gegasnya beliau itu.
Selanjutnya Nabi shalallahu alaihi wasalam keluar lagi menemui sahabat-sahabatnya itu lalu mengetahui bahwa mereka itu benar-benar terheran-heran karena bergegas-gegasnya tadi. Beliau shalallahu alaihi wasalam lalu bersabda: “Saya ingat pada sepotong emas yang ada di tempatku, maka saya tidak senang kalau benda itu mengganggu fikiranku -untuk menghadap Allah Ta’ala. Oleh sebab itu saya menyuruh supaya benda tadi dibagi-bagikan.” (Riwayat Bukhari)
Dan disebutkan dalam riwayat Imam Bukhari yang lain demikian: “Saya meninggalkan di rumah sepotong emas dari hasil sedekah, maka saya tidak senang kalau sampai menginapkannya.” At-tibru, artinya ialah potongan-potongan emas atau perak.
PENJELASAN HADIST
Dari kutipan hadist tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bahkan terganggu dengan emas yang dimilikinya. Ia tidak mau emas tersebut menjadi pengganggu fikiran beliau untuk menghadap Allah Swt. Beliau pun tidak ambil pusing dengan perkara yang sedang dihadapinya, maka ia pun bergegas untuk mengambil emas tersebut dan memerintahkan untuk membagi bagikan emas yang ia punya.
KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah jangan sampai harta yang kita punya, harta yang kita miliki malah menjadi perkara yang dapat menjauhkan kita dari Allah Swt. Maka dari itu jauhilah hal hal yang dapat memalingkan kita dari Allah Swt, karena harta tidak akan dibawa mati. Karena sesungguhnya sekaya apapun kita, Tidak ada bandingannya daripada yang maha segalanya. Wallahualam bish-shawab.
Author: humasrohis22