Banyak sekali amalan – amalan yang bisa dilakukan seseorang agar mendapatkan pahala dari Allah Swt. Salah satunya ialah manihah atau meminjamkan kambing maupun unta. Pada pembahasan kali ini dijelaskan tentang manihah tersebut dari hadits Riyadhus Shalihin no. 138

Isi Hadist:

الثَّاني والْعشْرُونَ: عنْ أَبِي محمدٍ عبدِ اللَّهِ بنِ عمرو بن العاص رضي اللَّه عنهما قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: “أَرْبعُونَ خَصْلةً أَعلاها منِيحةُ الْعَنْزِ، مَا مِنْ عامَلٍ يعملَ بِخَصْلَةٍ مِنْها رجاءَ ثَوَابِهَا وتَصْدِيقَ موْعُودِهَا إِلاَّ أَدْخلَهُ اللَّهُ بِهَا الْجنَّةَ” رواه البخاري.

“الْمنِيحةُ”: أَنْ يُعْطِيَهُ إِيَّاهَا ليأْكُل لبنَهَا ثُمَّ يَردَّهَا إِليْهِ.

Artinya:

Keduapuluh dua: Dari Abu Muhammad yaitu Abdullah bin ‘Amr bin Ash radhiallahu ‘anhuma, katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Ada empat puiuh perkara, setinggi-tingginya – dalam derajat-nya – ialah memberikan – manihah – kambing. Tiada seorangpun yang mengerjakan salah satu perkara dari empatpuiuh perkara itu, dengan mengharapkan pahalanya dan mempercayai apa yang dijadikan – oleh Tuhan – melainkan Allah akan memasukkannya ke dalam syurga.” (Riwayat Bukhari)

Penjelasan Hadits:

Jadi, apa yang dimaksud dengan manihah itu? Manihah ialah memberikan kambing betina pada orang lain agar diperah susunya (binatang yang diberikan tadi, lalu dimakan) yakni diminum, kemudian dikembalikan lagi kepada yang memilikinya, apabila sudah habis susu yang ada di dalam kambing tersebut. Manihah itu dapat berupa kambing dan disebut Manihatul ‘ami atau Manihatusy syaati dan dapat pula berupa unta, lalu disebut Manihatun naaqati. Dengan amalan amalan ringan tersebut, tentu saja membuat kita mendapatkan keberkahan dari Allah Swt.

Kesimpulan Hadits:

Kesimpulannya, banyak sekali amalan amalan ringan yang dapat kita lakukan bahkan seringan membantu orang lain, maka dari itu marilah kita berlomba lomba berbuat kebaikan dengan hanya mengharapkan ridho dari Allah Swt.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *